Suatu strategi pembelajaran yang diharapkan dapat
menumbuh kembangkan kemampuan pemahaman dan komunikasi matematik siswa adalah
strategi Think Talk Write (TTW).Strategi
yang diperkenalkan oleh Huinker dan Laughlin ini pada dasarnya dibangun melalui
berpikir, berbicara, dan menulis. Alur kemajuan strategi Think Talk Write (TTW) dimulai dari keterlibatan siswa dalam
berpikir atau berdialog dengan dirinya sendiri setelah proses membaca,
selanjutnya berbicara dan membagi ide dengan temannya sebelum menulis.
Strategi Think Talk
Write (TTW) adalah strategi yang memfasilitasi latihan berbahasa secara
lisan dan menulis dengan lancar. Strategi Think
Talk Write (TTW) didasarkan pada pemahaman bahwa belajar adalah sebuah
perlikau sosial. Strategi Think Talk
Write (TTW) mendorong siswa untuk berpikir, berbicara dan kemudian
menuliskan yang berkenaan dengan suatu topik. Strategi Think Talk Write (TTW) digunakan untuk mengembangkan tulisan dengan
lancar dan melatih bahasa sebelum menuliskannya. Strategi Think Talk Write (TTW) memperkenalkan siswa untuk mempengaruhi dan
memanipulasi ide-ide sebelum menuliskannya serta membantu siswa dalam
mengumpulkan dan mengembangkan ide-ide melalui percakapan terstruktur.
Dalam kegiatan pembelajaran matematika sering ditemui
bahwa ketika siswa diberikan tugas tertulis, siswa selalu mencoba untuk
langsung menulis jawaban. Walaupun hal itu bukan sesuatu yang salah namun akan
lebih bermakna jika dia terlebih dahulu melakukan kegiatan berpikir,
merefleksikan dan menyusun ide-ide, serta menguji ide-ide itu sebelum memulai
menulisnya. Strategi Think Talk Write
(TTW) yang dipilih pada penelitian ini dibangun dengan memberikan waktu
kepada siswa untuk melakukan kegiatan tersebut (berpikir, merefleksikan dan
menyusun ide-ide, dan menguji ide-ide sebelum menulisnya). Suasana seperti ini
lebih efektif jika dilakukan dalam kelompok heterogen dengan 3-5 siswa.
Adapun aktivitas siswa pada saat kegiatan Think Talk Write (TTW) berlangsung
adalah sebagai berikut :
a. Think
Menghadapi masalah seringkali menuntut kemampuan
memperkirakan dan membuat kesimpulan yang bersifat baru, asli, cerdik dan
mengagumkan dengan menggunakan proses berpikir imajinatif. Kemampuan semacam
ini disebut dengan kemampuan berpikir kreatif (creative thinking).Jadi seorang yang mempunyai kemampuan berpikir
kreatif haruslah mampu mengeksplorasi terhadap area, melakuikan pengamatan
baru, perkiraan (prediksi) baru dan kesimpulan baru. (Sumiati dan Asra,
1974:137)
Menurut Wiederhold, membuat catatan berarti
menganalisiskan tujuan isi teks dan memeriksa bahan-bahan yang ditulis. Selain
itu, belajar rutin membuat/menulis catatan setelah membaca merangsang aktivitas
berpikir sebelum, selama dan setelah membaca.Membuat catatan mempertinggikan
pengetahuan siswa, bahkan meningkatkan keterampilan berpikir dan menulis. Salah
satu manfaat dari proses ini adalah membuat catatan akan menjadi bagian
integral dalam setting pembelajaran.[1]
Dalam tahap ini (Think)
siswa secara individu membaca Lembaran Kerja Siswa (LKS) yang telah disediakan.
Setiap siswa diberi kesempatan untuk memahami Lembaran Kerja Siswa (LKS) dan
membuat catatan secara individual untuk dibawa ke forum diskusi.
b. Talk
Talk
(berbicara atau diskusi). Dalam tahap ini siswa diberi kesempatan untuk
membicarakan tentang penyelidikannya pada tahap pertama. Selain itu, siswa juga
merefleksikan, menyusun serta menguji (negoisasi,
sharing) ide-ide dalam kegiatan diskusi kelompok. Kemajuan komunikasi siswa
akan terlihat pada dialognya dalam berdiskusi baik dalam bertukar ide dengan
orang lain ataupun refleksi mereka sendiri yang diungkapkannya kepada orang
lain.
Dalam kelas yang terstruktur secara kerjasama, siswa
mendapati bahwa mereka harus bekerjasama untuk mencapai sasaran bersama
mereka.Seseorang dalam kelompok kecil diberikan informasi atau materi yang
menjadi tanggung jawab semua anggota kelompok.Dalam lingkungan belajar yang
bekerjasama, kegiatan ini menghasilkan ketergantungan yang positif antar siswa.
Persepsi siswa adalah sasaran pembelajaran akan tercapai hanya jika semua
anggota kelompok berhasil. Oleh karena itu siswa mencari hasil yang bermanfaat
untuk semua yang bekerja bersama mereka.Untuk mencapai hasil ini, mereka perlu
saling mendiskusikan informasi atau bahan materi, saling membantu memahaminya,
saling mendorong bekerja keras.
Talk
menjadi penting karena : (1) apakah itu tulisan, gambaran, isyarat atau
percakapan merupakan perantara ungkapan matematis sebagai bahasa manusia, (2)
pemahaman matematika dibangun melalui interaksi dan percakapan antara sesama
individual yang merupakan aktivitas sosial yang bermakna, (3) cara utama
partisipasi komunikasi dalam matematika adalah memalui talk. Siswa menggunakan bahasa untuk menyajikan ide kepada
temannya, membangun teori bersama, sharing
strategi solusi dan membuat definisi, (4) pembentukan ide melalui proses talking, (5) internalisasi ide (dibentuk
melalui berpikir dan memecahkan masalah), (6) meningkatkan dan menilai kualitas
berpikir.
c. Write
Selanjutnya fase write
yaitu menuliskan hasil diskusi pada lembar kerja yang disediakan (Lembar Kerja
Siswa). Aktivitas menulis berarti mengkonstruksi ide, karena setelah berdiskusi
atau berdialog antar teman dan kemudian mengungkapkannya melalui tulisan.
Menulis dalam matematika membantu merealisasikan salah satu tujuan
pembelajaran, yaitu pemahaman siswa tentang materi yang ia pelajari. Aktivitas
menulis akan membantu siswa dalam membuat hubungan dan juga memungkinkan guru
melihat pengembangan konsep siswa.
Aktivitas siswa selama fase ini adalah: (1) menulis
solusi terhadap masalah/pertanyaan yang diberikan termasuk perhitungan, (2)
mengorganisasikan semua pekerjaan langkah demi langkah, baik penyelesaiannya
ada yang menggunakan diagram, grafik ataupun table agar mudah dibaca dan
ditindaklanjuti, (3) mengoreksi semua pekerjaan sehingga yakin tidak ada
pekerjaan ataupun perhitungan yang ketinggalan, (4) meyakini bahwa pekerjaannya
yang terbaik yaitu lengkap, mudah dibaca dan terjamin keasliannya.
Dalam fase ini terlihat bahwa siswa dituntut untuk
terampil dalam menyimpulkan materi yang baru didapat dengan kata-kata mereka
sendiri.Kemampuan mereka dalam menyimpulkan hasil studi menunjukkan bahwa
mereka memiliki keterampilan dalam belajar.
Posting Komentar