Banyak
pakar Psikologi Pendidikan berpendapat bahwa manusia adalah makhluk belajar. “Slameto mengungkapkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku dari yang secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dan lingkungannya”.
Setiap
agama yang ada di muka bumi ini senantiasa mengajarkan kepada penganutnya untuk
belajar, bahkan keimanan dan ketaatan seseorang terhadap agamanya, bisa
mencapai tingkat yang sangat tinggi apabila yang bersangkutan belajar terus
menerus. Belajar juga merupakan
manifestasi dari taat terhadap ajaran agama. Hal ini sesuai dengan firman Allah
SWT dalam surat Al-alaq ayat 1-5:
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama
Tuhan-mu yang menciptakan, Dia telah menciptakan
manusia dari segala segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah
Yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia)
dengan perantaraan Kalam, Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.
Maksud dari firman Allah SWT tersebut adalah
mengajarkan manusia dengan perantaraan membaca karena dengan membaca seorang
dapat belajar hal yang tidak diketahui menjadi tahu dan dengan membaca
seseorang dapat memperoleh pengetahuan yang bermanfaat dan dapat diterapkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus
dan respon, seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan
perubahan perilakunya. Belajar yang penting adalah input yang berupa
stimulus dan output yang berupa respon. Hal ini sejalan dengan Mulyati, belajar
merupakan suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri
atau perubahan diri melalui latihan-latihan dan pengulangan dan perubahan yang
terjadi bukan karena peristiwa kebetulan.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah sebagai suatu proses mental yang terjadi dalam
diri seseorang yang melibatkan kegiatan berfikir dan terjadi melalui
pengalaman-pengalaman belajar yang didapat oleh seseorang yang belajar dan
melalui reaksi-reaksi terhadap lingkungan dimana seseorang berada sehingga
terjadi perubahan tingkah laku di dalam diri seseorang yang belajar yang
bersifat positif atau lebih baik dari sebelumnya. Jika dalam suatu proses
belajar seseorang tidak mendapatkan suatu perubahan tingkah laku yang bersifat
positif atau tidak terdapat peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, dapat
dikatakan orang tersebut belum mengalami proses belajar atau dengan kata lain
mengalami kegagalan dalam proses belajar.
Posting Komentar